Bejana Perunggu. Bejana Perunggu Bejana perunggu adalah sebuah banda yang bentuknya mirip seperti gitar Spanyol tetapi tanpa tangkai Ditemukan di daerah Madura dan Sumatera Pola hiasan benda ini berupa pola hias anyaman dan huruf L Berikut adalah gambar dari bejana per.

Foto Artikel Jual Beli Benda Purbakala Bolehkah Kompasiana Com bejana perunggu
Foto Artikel Jual Beli Benda Purbakala Bolehkah Kompasiana Com from Kompasiana.com

Bejana perunggu memiliki kegunaan sebagai perlengkapan kegiatan atau rituan keagamaan serta upacara adat Selain itu bejana perunggu juga memiliki fungsi sebagai alat kerja atau perkakas karena kegunaannya sebagai tempat untuk menyimpan hasil tangkapan ikan dan semua orang dipastikan mengetahui bejana perunggu secara bentuk dan kegunaannya.

Zaman Logam Perunggu di Indonesia Paling Lengkap Sejarah

Bejana perunggu berbentuk bulat panjang seperti kepisi atau keranjang untuk tempat ikan yang diikatkan di pinggang ketika orang sedang mencari ikan Bejana ini dibuat dari dua lempengan perunggu yang cembung yang diletakan dengan pacuk besi pada sisisisinya Pola hias pada bejana ini tidak tidak sama susunannya Bejana yang ditemukan di Kerinci (Sumatra) berukuran panjang 508 cm dengan.

Bejana Ritual Langka Bersimbol Harimau Ini Lambang

Logam Dan Masa PerundagianBejana PerungguTemuan Bejana PerungguCara Pembuatan Bejana PerungguZaman Perundagian sebagai penggalan periode dari masa prasejarah mungkin hanya dikenal di Indonesia Umumnya masa perundagian ini sering disamaratakan dengan zaman di mana manusia sudah mengenal pengolahan logam Hal ini tidak sepenuhnya benar dan juga tidak salah Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Kata “undagi” berarti tenaga ahli Dalam kebudayaan Jawa kuna kata “undagi” dimaknai sebagai tukang Kurang lebih artinya sama yaitu merujuk kepada mereka yang mempunyai keahlian khusus dalam mengerjakan sesuatu Istilah perundagian dalam periode prasejarah Indonesia muncul dari pemikiran RP Soejono yang juga dikenal sebagai “bapak prasejarah Indonesia” yang awalnya justru merupakan usaha untuk membedakan dengan klasifikasi sistem tiga zaman Thomsen Zaman Batu Zaman Perunggu dan Zaman Besi Three age system(Sistem tiga zaman) tersebut adalah pembebakan yang melihat perkembangan manusia pada masa lalu mengarah pada teknologi yang digunakannya Klasifikasi prasejarah Soejono justr Seperti yang telah disinggung sebelumnya masa perundagian merupakan surga bagi para pengrajin Kemahiran membuat alatalat dituntut untuk semakin berkembang sebagai akibat dari munculnya pembagian atas kelompokkelompok pekerja yang terorganisir Hubungan antara wilayah satu dengan lainnya memungkinkan terjadinya saling memengaruhi dan tukarmenukar budaya Bejana perunggu hadir dalam kondisi masyarakat seperti ini Memasuki periode perundagian tidak lantas semua peralatan kemudian dibuat dari logam Peralatan dari zaman sebelumnya masih ada yang dipergunakan dan tidak ditinggalkan begitu saja meskipun pengetahuan tentang logam sudah tersebar secara luas Hal ini dimungkinkan karena logam merupakan bahan yang sulit untuk didapatkan dan jika adapun mungkin secara ekonomi tergolong “mahal” Bejana Perunggu dari masa prasejarah yang diketemukan di Indonesia umumnya memiliki kesamaan dari segi bentuknya yaitu bulat panjang seperti kepisi(keranjang tempat ikan) akan tetapi memiliki perbedaan ukuran dan Pola hias Bejana perunggu dari masa prasejarah yang diketemukan di Kerinci (Sumatra) memiliki tinggi 508 cm dan lebar 37 cm Bagian lehernya dihiasi dengan pola yang menyerupai huruf ‘J’ dan juga terdapat pola anyaman Sementara di bagian badan bejana terdapat pola hias menyerupai huruf ‘S’ Bejana perunggu yang diketemukan di wilayah Asemjarang (SampangMadura) memiliki tinggi 90 cm dan lebarnya 54 cm Pada bagian leher bejana terdapat hiasan yang terbagi menjadi tiga sekat Sekat pertama diisi lima buah tumpal yang berderet berhias burung merak sekat kedua berisi pola yang menyerupai huruf ‘J’ berselangseling dengan posisi tegak dan terbalik dan sekat ketiga juga berhias pola tumpal berhias seekor kijang Badan bejana dihiasi pola spiral dan bagian tepinya dihias po Melebur logam mungkin menjadi kemahiran yang cukup dihargai pada masa perundagian Teknik melebur logam ini mungkin sekarang terdengar biasa tapi apakah anda bisa membayangkan pengetahuan semacam itu padahal sebelumnya tidak dikenal? Dari mana mereka mempelajarinya? Secara sederhana kita menyebut mereka sebagai para penemu Sebagai contoh untuk membuat bejana perunggu seperti yang ditemukan di Asemjaran (Madura) setidaknya memerlukan komposisi 6340% Tembaga 1520 % Timah Putih dan 283 % Timah Hitam Justru semakin unik adalah mereka tidak hanya melebur logam dan membuatnya menjadi bejana mereka bahkan menghias bejanabejana itu dengan ragam hias yang sangat indah Teknik pembuatan benda perunggu yang cukup dikenal adalah teknik cetak setangkup (bivalve) dan teknik cetak lilin (a cire perdue) Cetakan setangkupadalah teknik menuangkan cairan logam ke dalam cetakan yang terlebih dahulu dibuat dari batu misalnya Cetakan tersebut terdiri dari dua bagian yang ketika disatukan.

Bejana Perunggu, Peninggalan Masa Perundagian – Dgraft Outline

Bejana Perunggu Bejana ini berbentuk seperti periuk yang langsing dan gepeng ditemukan di tepi danau Kerinci (Sumatra) dan Madura Hiasan pada bejana ini biasanya berupa motif indah yang berpilin atau berupa gambar geometri Fungsinya hingga sekarang belum diketahui secara pasti karena penemuannya yang terbatas sehingga penelitian untuk itu.

Foto Artikel Jual Beli Benda Purbakala Bolehkah Kompasiana Com

Bejana Perunggu Lengkap Pengertian Dan Sejarah Idsejarah

Bejana Perunggu: Sebuah Peninggalan Kebudayaan Masyarakat

Fungsi dan Gambar Nekara, Moko, Kapak Corong, Bejana Perunggu

Sejarah Peninggalan Masa Perundagian Pengertian Bejana Perunggu

Bejana ritual yang terbuat dari perunggu ini berbentuk seperti teko dengan tiga kaki Bentuk tubuh teko menunjukkan pola harimau dan binatang keberuntungan terletak di atasnya Para arkeolog percaya benda itu adalah bejana ritual yang digunakan dalam upacara pengorbanan dari sekitar 3000 tahun yang lalu.